Jakarta – Updatesecaracepat – Pemudik yang menggunakan pesawat terbang berharap harga tiket pesawat bisa lebih terjangkau pada setiap periode mudik Lebaran atau Idul Fitri.
Hal ini diungkapkan oleh Hanif (25), seorang pemudik asal Balikpapan, Kalimantan, saat ditemui Updatesecaracepat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (6/4).
“Harapannya sih harga tiket pesawat selama mudik Lebaran ini bisa lebih masuk akal, enggak terlalu mahal. Meskipun saya tahu, kalau bicara soal bisnis, harga pasti naik,” katanya.
Hanif berharap, pemerintah lebih memperhatikan kemampuan masyarakat dalam membeli tiket pesawat. Menurutnya, banyak orang yang memilih pesawat untuk mudik karena lebih cepat dan nyaman, meski harga tiketnya relatif lebih mahal dibandingkan moda transportasi lain.
“Cuma, ya paling tidak harga tiketnya masih bisa terjangkau. Menurut saya, banyak yang terkendala harga tiket pesawat yang cukup mahal,” tambahnya.
Hanif, yang baru saja kembali dari Balikpapan setelah libur Lebaran bersama keluarganya, mengungkapkan bahwa harga tiket pesawat yang dia pesan mengalami perubahan.
“Sejauh ini enggak ada kesulitan. Cuma mungkin harga tiket yang berubah-ubah, bahkan kadang lebih mahal daripada tiket ke luar negeri. Teman-teman yang pulang ke Aceh, harganya bisa jauh lebih mahal dibandingkan kalau kita terbang ke Kuala Lumpur atau Singapura,” jelasnya.
Hanif menyebutkan bahwa dia membayar tiket pergi dari Jakarta ke Balikpapan seharga Rp1,5 juta, sementara tiket baliknya seharga Rp1,7 juta. Menurutnya, meskipun harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga tiket di luar periode liburan, itu masih dianggap wajar.
“Biasanya tiketnya bisa di bawah Rp1 juta, mungkin sekitar Rp800.000-Rp900.000. Tapi selama liburan kemarin, harga tiketnya bisa sampai Rp1,5 juta hingga Rp1,7 juta,” tambah Hanif.
Hal serupa juga disampaikan oleh Mayang (27), seorang pemudik asal Bekasi yang baru saja kembali dari Padang, Sumatera Barat. Mayang berharap harga tiket pesawat selama periode Lebaran bisa lebih terjangkau agar masyarakat lebih mudah bertemu keluarga.
“Kalau tiket pesawat lebih terjangkau, pasti kita bisa lebih cepat sampai ke kampung halaman. Setidaknya, harga tiket jangan naik terlalu tinggi,” ujarnya.
Diskon Tiket Pesawat untuk Masyarakat
Pemerintah Indonesia sebelumnya mengumumkan adanya potongan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik kelas ekonomi, yang berlaku mulai 1 Maret hingga 7 April 2025. Potongan harga ini mencapai 14 persen untuk tiket pesawat domestik, dengan penerbangan yang berlangsung antara 24 Maret hingga 7 April 2025.
Diskon tersebut diterapkan melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang sebagian ditanggung oleh pemerintah. Penumpang hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen, sementara 6 persen lainnya ditanggung oleh pemerintah.
Selain itu, pemerintah juga menurunkan biaya operasional di 37 bandara dan menyesuaikan harga avtur untuk menekan biaya penerbangan.
Lonjakan Penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma
Hingga Minggu (6/4) pukul 11.00 WIB, tercatat lebih dari 11.000 penumpang berangkat dan datang melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan 80 penerbangan. Kota tujuan terbanyak dari Jakarta adalah Surabaya (Jawa Timur), Denpasar (Bali), Palembang (Sumatera Selatan), Padang (Sumatera Barat), dan Kualanamu (Sumatera Utara).