Jakarta, Updatesecaracepat – Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), menghadapi ancaman nyata dari gempa Megathrust. Negara ini memiliki 13 segmen Megathrust, dan salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah segmen di Selatan Jawa, yang dampaknya bisa meluas hingga Selat Sunda. Selain itu, segmen Megathrust di Sumatera, yang juga mempengaruhi Selat Sunda, disebut sebagai Segmen Enggano.
Fokus perhatian saat ini adalah segmen Megathrust di Selatan Jawa Barat yang membentang hingga Banten dan Selat Sunda. Jika energi yang terkumpul di zona subduksi selatan Jawa ini dilepaskan, dampaknya bisa sangat besar. Energi yang terperangkap terus meningkat seiring waktu, dan peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan bahwa semakin lama energi tersebut akan mencapai titik pelepasan, memicu gempa bumi dengan getaran sangat kuat, bahkan bisa mencapai magnitudo 8,7.
Gempa yang besar ini akan memicu pergeseran kolom air laut, menyebabkan gelombang tsunami yang bisa menjalar ke segala arah hingga mencapai daratan. Tsunami yang dihasilkan diprediksi bisa setinggi 20 meter, dengan dampak luas, tidak hanya di selatan Jawa, tetapi juga di wilayah pesisir lainnya, seperti Banten, Lampung, dan bahkan Jakarta.
“Semua pesisir Banten akan terdampak, meski dengan ketinggian tsunami yang bervariasi,” ujar Rahma kepada Updatesecaracepat pada Sabtu (5/4/2025).
Rahma menjelaskan bahwa jika segmen Megathrust di Selatan Jawa, khususnya di wilayah Pangandaran, mengalami pergerakan, maka gempa dengan kekuatan hingga M 8,7 bisa terjadi, disertai tsunami setinggi 20 meter. Gelombang tsunami ini akan menyebar, mencapai pesisir Banten dan Lampung, dengan ketinggian bervariasi.
“Kawasan pesisir Banten kemungkinan akan terpapar tsunami setinggi 4 hingga 8 meter,” katanya.
Di sisi lain, untuk wilayah Jakarta, tsunami diperkirakan akan menerjang pesisir utara dengan ketinggian 1 hingga 1,8 meter. Rahma menambahkan bahwa tsunami tersebut diprediksi akan tiba di Jakarta dalam waktu sekitar 2,5 jam setelah gempa terjadi, sementara daerah pesisir selatan Jawa akan terdampak lebih cepat, dalam waktu 40 menit. “Wilayah pertama yang terkena dampak adalah Jakarta Utara,” ujarnya.
BRIN mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi risiko gempa Megathrust ini. Dampak dari gempa besar ini bisa sangat menghancurkan, menyebabkan kerusakan infrastruktur, kerugian sosial ekonomi, serta gangguan terhadap layanan dasar. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan sangat penting untuk meminimalkan dampak yang bisa terjadi.