Jakarta, Updatesecaracepat – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), telah naik status menjadi Waspada atau Level II. Kenaikan status ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik yang meningkat, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat sekitar.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan terbaru, kawasan dengan radius 7 kilometer (km) dari puncak gunung harus dikosongkan. Sementara itu, untuk sektor arah barat daya, utara, dan timur laut, radius yang harus dijaga adalah 8 km.
“Mulai tanggal 20 Maret 2025 pukul 22.30 WITA, status Gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi Waspada. Kami menetapkan jarak yang harus dikosongkan dengan radius 7 km, serta sektor barat daya – utara – timur laut sejauh 8 km,” ujar Wafid dalam keterangannya kepada Updatesecaracepat, Jumat (21/3/2025).
Dampak Terhadap Penerbangan Masih Tidak Terpengaruh
Meskipun status gunung meningkat, Wafid menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada dampak yang signifikan terhadap penerbangan domestik maupun internasional. “Dari hasil rapat koordinasi, tidak ada bandara yang terdampak oleh aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki,” tambahnya.
Aktivitas Seismik Gunung Lewotobi Laki-laki
Menurut data dari situs Magma Badan Geologi, Gunung Lewotobi Laki-laki sudah menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik dengan mencatatkan 5 kali gempa letusan/erupsi, 19 kali gempa hembusan, dan 3 kali gempa vulkanik dalam.
Imbauan untuk Masyarakat dan Wisatawan
Seiring dengan kenaikan status, Badan Geologi mengeluarkan sejumlah imbauan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar gunung dan pengunjung wisatawan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Jangan Dekati Kawasan Berbahaya
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung yang berada dalam radius 7 km dari pusat erupsi, serta sektor barat daya, utara, dan timur laut sejauh 8 km, diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun. -
Tenang dan Ikuti Arahan Pemerintah Daerah
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah, dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. -
Waspadai Potensi Banjir Lahar Hujan
Masyarakat di sekitar gunung juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. -
Lindungi Diri dari Abu Vulkanik
Bagi warga yang terdampak hujan abu, disarankan untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut guna menghindari bahaya dari abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan. -
Koordinasi dengan Pos Pengamatan
Pemerintah daerah diimbau untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. -
Pemantauan dan Koordinasi Lebih Lanjut
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan aktivitas gunung. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Pos Pengamatan atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di nomor telepon 022-7272606.